Skip to content

iptek dalam islam

November 12, 2012

Dalam pandangan Islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi dalam suatu sistem yang disebut Dienul Islam. Didalamnya terkandung tiga unsur pokok yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak, dengan kata lain iman, ilmu dan amal shaleh/ikhsan, sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Qur’an S.Ibrahim/14:24-25.

Menurut Mehdi Ghulsyani (1995), dalam menghadapi perkembangan IPTEK ilmuwan muslim dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok;

(1) Kelompok yang menganggap IPTEK moderen bersifat netral dan berusaha melegitimasi hasil-hasil IPTEK moderen dengan mencari ayat-ayat Al-Qur’an yang sesuai.

(2) Kelompok yang bekerja dengan IPTEK moderen, tetapi berusaha juga mempelajari sejarah dan filsafat ilmu agar dapat menyaring elemen-elemen yang tidak islami.

(3) Kelompok yang percaya adanya IPTEK Islam dan berusaha membangunnya.

Dalam QS. Mujadillah [58] : 11 ) yang artinya adalah “Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa derajat”. Bahwa setiap manusia yang berilmu, memiliki tingkatan – tingkatan tertentu, semakin tinggi ilmunya, semakin tinggi tingkatan orang tersebut.

Keutamaan orang yang berilmu adalah Ilmu merupakan warisan para nabi, Orang yang berilmu dapat mengantarkannya kepada jalan syahid diatas kebenaran, Orang yang berilmu merupakan orang yang terus menerus mengerjakan perintah Allah swt dan menjauhi larangannya sampai hari kiamat, ilmu merupakan jalan untuk menuju surga, dan Allah swt mengangkat derajat orang yang berilmu baik itu didunia dan diakhirat.

Menurut Islam, ilmu pada hakekatnya tidak bersifat dikotomi seperti : ilmu agama-ilmu umum, ulama-intelektual, madrasah-sekolah, santri-pelajar dan sebagainya. Menurut Al-Qur’an, dua ayat Allah dihadapkan kepada manusia:

 Ayat al-kauniyah (alam semesta dan manusia: individu, komunal dan temporalnya)

 Ayat al-qauliyah (Al-Qur’an dan sunnah rasul)

Manusia sebagai khalifah di muka bumi. Manusia diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi, menggali sumber-sumber daya serta memanfaatkannya dengan sebesar-besar kemanfaatan untuk kehidupan ummat manusia dengan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, karena alam diciptakan untuk kehidupan manusia sendiri.

Untuk menggali potensi alam dan memanfaatkannya diperlukan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai. Tanpa menguasai IPTEKS, fungsi hidup manusia sebagai khalifah akan menjadi kurang dan kehidupan manusia akan tetap terbelakang. Oleh karena itu, manusia mendapat amanah dari Allah untuk memelihara alam, agar terjaga kelestariannya dan keseimbangannya untuk kepentingan umat manusia.

From → Uncategorized

Leave a Comment

Leave a comment